Kereta Api Buatan RI Coba Serbu Tiga Negara


PT Industri Kereta Api (INKA) terus menggeliatkan produksi kereta api dalam negeri untuk bisa masuk ke pasar luar negeri. Saat ini, perseroan sedang mengikuti tender pengadaan kereta api di tiga negara, yaitu Filipina, Bangladesh dan Afrika.

"Kami tengah ikut dalam tender produksi kereta api di Filiphina dan Nairobi, Afrika Timur berupa Kereta Api Rel Listrik (KRL), serta kereta penumpang atau lokomotif diesel hidrolik di Bangladesh," jelas Direktur Komersial INKA, Hendy Indratno Adji kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbasis di Madiun ini, bakal menyiapkan desain teknis untuk kebutuhan kereta masing-masing negara pada tahun ini. Pasalnya, dari lebar track antara rel Indonesia dan ketiga negara tersebut sangat berbeda, sehingga perlu ada penyesuaian.

"Sedangkan untuk peralatan elektroniknya, dan operasional kereta api, kami menggandeng Bombardier dan Toshiba," ucapnya. Bombardier adalah produsen kereta kelas dunia asal Kanada.

Apabila tender ini tembus, lanjut Hendy, itu berarti kualitas kereta api buatan dalam negeri dapat diterima pasar asing. Sebab Menteri BUMN Dahlan Iskan berharap INKA mampu mengekspor kereta api ke negera lain, asalkan produksinya memenuhi syarat kualitas dunia.

Di samping itu, Hendy menyebutkan perseroan juga memastikan keikutsertaannya dalam tender KRL pengembangan KRL commuter khusus rute Bandara Soekarno Hatta-Sudirman Baru.

Serta tengah melakukan kajian proyek pembangunan monorel yang dipimpin PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Dalam proyek tersebut, pihaknya diminta untuk menyiapkan gerbong monorel. Sementara untuk jumlahnya, belum dapat dipastikan karena sedang dalam proses studi teknis.

"PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero pun berencana memesan 800 gerbang konteiner batu bara. Dan sekarang ini masih tahap proses administrasi pemesanan," ungkap dia.

Oleh sebab itu, INKA berupaya menambah kapasitas produksi kereta api menjadi 100 unit kereta api atau multisource di tahun ini. Hendy menuturkan, satu workshop sedang dibangun, dan satu lagi telah selesai. Sehingga ke depan, perseroan akan mempunyai dua workshop sebagai tempat produksi kereta api. (Fik/Ndw)