Salah satu meteor terbesar yang jatuh ke bumi dalam seabad terakhir
Bola api besar jatuh di wilayah Chelyabinsk, salah satu kota di Ural, Rusia, Jumat pagi, 15 Februari 2013 waktu setempat. Ratusan rumah hancur dan ribuan orang terluka.
Ini disebut-sebut salah
satu meteor terbesar yang jatuh di bumi dalam rentang satu abad
terakhir. Banyak pihak yang kemudian bertanya-tanya, kenapa kedatangan
meteor itu tidak bisa dilihat?
Amy Mainzer, seorang Peneliti NASA yang bekerja pada Program Near Earth Objects (NEO) atau badan antariksa yang meneliti objek dekat bumi, mencoba memberikan penjelasan.
"Kami masih belajar dari bola api yang jatuh di Rusia. Bola api itu cukup kecil, hanya sekitar 15 meter dan berat 7000 ton, itulah yang membuatnya tidak terdeteksi," kata Mainzer dilansir laman io9, 16 Februari 2013.
Ia menambahkan, objek itu sebelumnya hanya terlihat samar-samar, dan tidak akan terlihat saat melakukan pengamatan pada malam hari. "Sebagian survei telah berhasil menemukan asteroid-asteroid besar di luar angkasa, tapi kami belum menemukan dan akan terus melacak keberadaan asteroid yang berukuran kecil," tambahnya.
Pria yang bekerja sebagai peneliti utama di proyek satelit NEOWISE untuk memetakan Neos atau objek-objek lain di langit ini, berjanji untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengetahui benda-benda lain di luar angkasa.
"Saat ini proyek satelit NEOWISE sudah menggunakan teleskop inframerah, sehingga dapat lebih detail menemukan objek-objek di langit. Proyek ini juga sudah mendapat tambahan anggaran dalam tiga tahun terakhir, diharapkan proyek ini akan berhasil menangkap objek-objek lain," kata Mainzer.
Jumlah asteroid yang berukuran kecil sangat banyak di luar angkasa. Beberapa teleskop lain tidak dapat menemukan keberadaannya, karena keadaan di luar angkasa sangat gelap. Oleh karena itu, dibutuhkan Teleskop inframerah yang ada di satelit NEOWISE untuk mengidentifikasi benda-benda langit yang tidak terlihat oleh perangkat lain.
Sementara menurut Donald Yeomans, Kepala Program Neo NASA, saat ini NASA sangat serius mengawasi ribuan Neos dan menemukan Neos baru di luar angkasa. "Saat ini NASA bekerjasama dengan University of Arizona, para astronom profesional, lembaga penelitian Neos, dan para amatir, untuk menemukan lebih banyak lagi Neos di luar angkasa," kata Yeomans.
Benda-benda langit yang berukuran kecil sangat sulit untuk dideteksi. Dengan adanya proyek penelitian Neos, diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana meteor di bumi.
"Ketika meteor kecil itu datang lagi kebumi dan kita tak melihatnya, mudah-mudahan tidak terjadi ledakan besar di bumi," kata Yeomans.
Amy Mainzer, seorang Peneliti NASA yang bekerja pada Program Near Earth Objects (NEO) atau badan antariksa yang meneliti objek dekat bumi, mencoba memberikan penjelasan.
"Kami masih belajar dari bola api yang jatuh di Rusia. Bola api itu cukup kecil, hanya sekitar 15 meter dan berat 7000 ton, itulah yang membuatnya tidak terdeteksi," kata Mainzer dilansir laman io9, 16 Februari 2013.
Ia menambahkan, objek itu sebelumnya hanya terlihat samar-samar, dan tidak akan terlihat saat melakukan pengamatan pada malam hari. "Sebagian survei telah berhasil menemukan asteroid-asteroid besar di luar angkasa, tapi kami belum menemukan dan akan terus melacak keberadaan asteroid yang berukuran kecil," tambahnya.
Pria yang bekerja sebagai peneliti utama di proyek satelit NEOWISE untuk memetakan Neos atau objek-objek lain di langit ini, berjanji untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengetahui benda-benda lain di luar angkasa.
"Saat ini proyek satelit NEOWISE sudah menggunakan teleskop inframerah, sehingga dapat lebih detail menemukan objek-objek di langit. Proyek ini juga sudah mendapat tambahan anggaran dalam tiga tahun terakhir, diharapkan proyek ini akan berhasil menangkap objek-objek lain," kata Mainzer.
Jumlah asteroid yang berukuran kecil sangat banyak di luar angkasa. Beberapa teleskop lain tidak dapat menemukan keberadaannya, karena keadaan di luar angkasa sangat gelap. Oleh karena itu, dibutuhkan Teleskop inframerah yang ada di satelit NEOWISE untuk mengidentifikasi benda-benda langit yang tidak terlihat oleh perangkat lain.
Sementara menurut Donald Yeomans, Kepala Program Neo NASA, saat ini NASA sangat serius mengawasi ribuan Neos dan menemukan Neos baru di luar angkasa. "Saat ini NASA bekerjasama dengan University of Arizona, para astronom profesional, lembaga penelitian Neos, dan para amatir, untuk menemukan lebih banyak lagi Neos di luar angkasa," kata Yeomans.
Benda-benda langit yang berukuran kecil sangat sulit untuk dideteksi. Dengan adanya proyek penelitian Neos, diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana meteor di bumi.
"Ketika meteor kecil itu datang lagi kebumi dan kita tak melihatnya, mudah-mudahan tidak terjadi ledakan besar di bumi," kata Yeomans.
VIVAnews
Social Plugin