Benarkah Masuk Fakultas Kedokteran Unsoed Rp 0 ?


http://images.detik.com/content/2012/06/15/10/Unsoed_andi.jpg


Di tengah tingginya uang masuk Fakultas Kedokteran (FK) ke berbagai perguruan tinggi negeri, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) malah menerapkan biaya Rp 0. Hal ini sontak membuat masyarakat heran. Benarkah kebijakan tersebut?

"Iya dan itu tidak hanya berlaku di FK tetapi juga seluruh fakultas di Unsoed," kata Pembantu Rektor II Unsoed Dr Eko Haryanto saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/6/2012).

Menurut Eko, kebijakan ini baru diterapkan untuk penerimaan mahasiswa baru 2012/2013. Dirinya mengakui jika Unsoed pernah menerapkan sumbangan lebih dari Rp 100 juta untuk bisa menjadi mahasiswa FK Unsoed. "Dulu memang ada pungutan seperti itu tapi sekarang tidak lagi," ungkap Eko.

Dengan kebijakan tersebut, maka menjadi mahasiswa di Purwokerto, Jawa Tengah ini cukup membayar biaya ujian seleksi masuk. Setelah itu membayar uang semester dengan sistem flat dengan tidak ditarik uang iuran lainnya seperti iuran ospek, KKN bahkan hingga uang wisuda.

Seperti UKT Fakultas Ekonomi sebesar Rp 2,8 juta per semester, FISIP Rp 2,4 juta per semester dan Fakultas Peternakan sebesar Rp 3 juta per semester. Jika 8 semester sudah diwisuda, maka seorang mahasiswa dengan mengeluarkan Rp 24 juta sudah dapat menyandang gelar sarjana.

"Kalau uang pendaftaran itu kan lumrah karena untuk biaya ujian dan lain sebagainya. Tapi untuk menjadi mahasiswa Unsoed cukup lulus ujian dan membayar uang semester," tandas Eko.

Uang masuk Rp 0 menjadi kebijakan paling berbeda dibanding kampus lainnya. Berikut kebijakan kampus lain dalam menarik uang masuk kuliah seperti tercatat oleh detikcom:

1. Universitas Diponegoro (Undip), Semarang

Untuk jalur mandiri FK, dana sumbangan pengembangan manajemen pendidikan (SPMP) mencapai Rp 125 juta. Sementara, Sumbangan Pengembangan Intitusi (SPI) Rp 5 juta, Praktikum Responsi dan Kegiatan Perkuliahan (PRKP) dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) masing-masing Rp 2 juta.

2. Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Kedokteran yang orang tuanya memiliki pendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1 juta dibebaskan membayar Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA). Mahasiswa yang penghasilan orang tuanya antara Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta maka diwajibkan membayar Rp 10 juta. Lalu mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta harus membayar SPMA sebesar Rp 15 juta.

Sedangkan mahasiswa yang orang tuanya memiliki pendapatan antara Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta maka harus membayar SPMA sebesar 20 juta. Bagi yang orang tuanya sangat mampu, ditandai dengan penghasilan lebih dari Rp 7,5 juta maka harus membayar SPMA Rp 100 juta.

3. Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar

Unhas menawarkan beragam jalur masuk ke jurusan favorit di FK . Mulai dari jalur SNMPTN, undangan, hingga non-subsidi. Biayanya juga beragam, dari Rp 600 ribu per semester hingga Rp 125 juta.

4. Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB tidak membuka lagi jalur mandiri atau kelas khusus. 100 Persen mahasiswa dan mahasiswi ITB direkrut dari jalur SNMPTN. Setelah lulus tes, mereka akan dimintai kesanggupan membayar Rp 55 juta, tetapi bagi mahasiswa tidak mampu bisa mendapat subsidi 100 persen.

5. Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat

UI mematok uang pangkal bagi FK sebesar Rp 25 juta dengan uang semester maksimal Rp 7,5 juta.

6. Universitas Riau

Selain Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), kampus Universitas Riau membuka jalur mandiri. Khusus FK, setiap calon mahasiswa diwajibkan membayar Rp 125 juta.
Sumber:www.klikunic.com/