Berikut pesan berantai tersebut:
BAHAYANYA SAYAP & CEKER AYAM?
Entah Anda sudah menikah atau belum menikah, maka perempuan harus berhati². Baru² ini artis Tionghoa, Xia Yi divonis tumbuh LISTS dalam rahim (kista coklat) dan Hu Qing Wen melakukan operasi tumor yg penuh dengan darah, dan darahnya berwarna hitam gelap. Mereka berpikir bahwa setelah operasi akan sembuh, tetapi hanya beberapa bulan kambuh lagi, sehingga akhirnya mereka melakukan konsultasi ke ginekolog.
Dokter Ginekolog tsb kemudian bertanya : "Apakah Anda suka makan sayap ayam?" dia sangat terkejut
"Loh, kok dokter bisa tahu kesukaanku?"
"Hormon pertumbuhan (growth-hormone) ayam ataupun antibiotiknya, selalu diinjeksi di bagian sayap, atau leher ayam. Sementara kaki Ayam tempat menimbun "end product" antibiotik dan turunan "second hormonal" Dokter tsb meneruskan : Karena itu kegemaran makan sayap ayam atau kaki, akan serta merta menambah sekresi hormon bagi wanita. Akibatnya "second hormonal" tsb akan terakumulasi menjadi TOXIN yg ujung²nya menjadi karsinogen, sehingga wanita pengkonsumsi SAYAP + KAKI ayam sangat rentan terkena kanker yg berkenaan dengan kelenjar hormonal seperti : kanker rahim, cervix dan payudara. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda jangan "banyak" mengkonsumsi sayap ayam atau kakinya.
Saat ini 80% wanita memiliki fibroid rahim dan mudah untuk mendapatkan kista coklat tersebut.
Ketika Anda menerima pesan ini, Apa yg akan Anda lakukan ? Meneruskannya kepada teman dan keluarga di sekitar (teman² terutama perempuan). Atau end-chat dan skeptis ? Ekspektasi saya : Jika di friend-list anda ada 851 kontak, cukup 10 orang saja yg men-share ulang, sehingga minimal juga ada 10 orang yg baca. Snow ball effect, siapa tau di kelipatan kesekian ada yg TERTOLONG Karena anda peduli... indahnya berbagi.
Benarkah gemar memakan sayap dan ceker ayam bisa menyebabkan kanker?
Investigasi:
detikcom menelusuri pesan berantai tersebut. Hasilnya, pesan serupa pernah heboh pada pertengahan tahun 2014 lalu. Kasus yang diceritakan juga sama.
detikcom juga mengkonfirmasi hal ini kepada dokter ahli kanker, salah satunya adalah dr Drajat R. Suardi, SpB(K)Onk yang merupakan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia. Menurutnya belum ada bukti klinis sayap dan ceker ayam sebagai penyebab kanker.
"Itu hanya asumsi yang belum dibuktikan secara klinis. Statement tersebut tidak mendasar dan bisa dikatakan tidak benar," kata dr Drajat saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/3/2016).
dr Drajat mengatakan yang perlu diperhatikan dari sayap dan ceker ayam adalah kadar lemak yang tinggi. Lemak yang tinggi itu bila dikonsumsi berlebihan bisa membahayakan bagi kesehatan tubuh.
"Kadar lemaknya yang tinggi di sayap dan kaki jadi itu kemungkinan (penyebab penyakit), bukan obat (suntik) yang menimbulkan hal demikian, tapi dari konsumsi yang tidak seimbang," katanya.
"Segala sesuatu yang berlebihan ya nggak baik dong, always in moderation, selalu yang secukupnya saja," tambahnya.
Di kesempatan sebelumnya dr Drajat juga pernah menjelaskan hal ini kepada detikhealth. Menurut dr Drajat sayap ayam dan ceker belum tentu menyebabkan timbulnya kanker bagi orang yang sering mengonsumsinya. Banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang menderita kanker.
"Tidak hanya sayap dan ceker, semua yang kolesterolnya tinggi juga bisa memicu kanker. Kalau kanker payudara itu kan memang erat kaitannya dengan hormon estrogen. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga bisa memicu terjadinya kanker karena mengakibatkan kemudahan terbentuknya estrogen. Sehingga kalau estrogennya subur ya bisa memicu kanker, salah satunya kanker payudara," katanya.
Walaupun belum terbukti pasti, dr Drajat mengingatkan agar mengonsumsi ayam yang sudah mendapat suntik hormon jangan terlalu berlebihan karena hal itu bisa berbahaya bagi tubuh. Bila memang dalam ayam tersebut terdapat zat kimia yang terserap oleh tubuh, maka bisa menjadi salah satu faktor eksternal untuk pemicu kanker.
"Pembentukan sel kanker itu ada dua faktor utama, faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu gen, kalau faktor eksternal terdiri dari 3 antara lain faktor biologis, kimiawi, dan fisik. Nah yang suntik ini termasuk kategori kimiawi, makanya kita jaga diri kita dari segala macam kimiawi yang bisa menjadi faktor eksternal," kata dr Drajat.
Senada dengan dr Drajat, dr Ramadhan, SpBOnk, yang berpraktik di RS Kanker Dharmais mengatakan belum ada bukti ilmiah sayap ayam dan ceker bisa menyebabkan kanker.
"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya," kata dr Ramadahan.
Kesimpulan:
Sayap dan ceker ayam sebagai penyebab kanker hanya asumsi. Belum ada pembuktian ilmiah soal ini. Kabar ini bisa dikategorikan sebagai hoax. Meski begitu, harus tetap diperhatikan jumlah asupan makanan yang diterima tubuh. Jangan sampai berlebihan dan membahayakan kesehatan. (DetikHealth)
Social Plugin