Penggunaan botol plastik tidak lepas dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita menkonsumsi air mineral atau soda yang lainnya tidak jarang dikemas dalam kemasan botol plastik.
Dan sudah menjadi tren di masyarakat bahwa penggunaan ulang botol kemasan plastik ini untuk dibawa selama perjalanan di mobil, ke kantor, ke sekolah dan ketempat-tempat lain yang membutuhkan sesuatu yang praktis untuk membawa air sebagai kebutuhan minuman kita ke tempat-tempat tujuan kita.
Beberapa waktu lalu, terdapat kabar bahwa di dalam botol kemasan plastik ini jika digunakan ulang, dapat menimbulkan kanker.
Hal ini didapatkan dari kiriman sebuah e-mail dari salah satu peneliti (salah satu murid di universitas Idaho yang membuat master tesisnya meneliti kandungan di dalam botol plastik yang dapat menimbulkan kanker).
Dikatakan dalam tesis yang dipubilkasikan bahwa kebiasaan menggunakan ulang botol minuman kemasan plastik kemudian menyimpannya di mobil atau tempat kerja, yang sama dengan suhu lingkungan dapat menimbulkan zat yang disebut diethylhydroine atau DEHA yang dalam penelitian bahwa DEHA memiliki potensial untuk menyebabkan kanker pada penggunaanya.
Botol dalam kemasan plastik ini hanya aman untuk digunakan sekali saja dan jangan disimpan lebih lama.
Penyimpanan tidak boleh lebih dari beberapa hari dan maksimal penyimpanan hanya waktu seminggu, jauhi dari panas yang berlebihan, mencuci secara berulang dan menggunakan sabun cuci dapat menyebabkan zat kimia DHA menempel pada air minum yang Anda akan konsumsi.
Dari FDA (Food and drug administration) di amerika, menyatakan bahwa penggunaan botol plastik yang berbahan dasar PET (polyethylene terephthlate) memenuhi di dalam standar penggunaan botol untuk menyimpan makanan dan minuman (penelitian di Amerika), dan telah memberikan izin kepada produsen-produsen makanan dan minuman untuk menggunakannya baik untuk penggunaan sekali ataupun berulang kali.
Sejak pertama kali pengguaan botol kemasan plastik yang berbahan dasar PET, sudah dilaksanakan penelitian yang berulang kali untuk menguji keamanan dan kesehatan dalam penggunaannya.
Hasil dari test ini menyatakan bahwa Penggunaan botol plastik yang berbahan dasar PET aman digunakan, hal ini dapat dilihat di http://www.plastiksinfo.org/s_plastiksinfo/sec_generic.asp?CID=657&DID=2605.
Penelitian Mengenai Botol Plastik
Tesis yang dilaksanakan oleh salah satu universitas di Amerika Serikat itu tidak dalam pengawasan baik oleh lembaga kesehatan atau FDA, sedangkan penyebaran hasil dari tesis tidak dilaksanakan dalam wadah yang benar seperti pada jurnal-jurnal ilmiah ataupun jurnal teknik.
Tesis tersebut dipublikasikan melalui email dan belum disetujui kebenarannya oleh para ahli.
Para peneliti membuktikan bahwa, bahan DEHA yang ditemukan dalam penelitian, belum disetujui sebagai bahan yang dapat menimbulkan kanker, dan dalam penelitian yang dilakukan oleh US environmental protection agency menyatakan bahwa DEHA merupakan sebagai “ Possible human carcinogen” karena itu disimpulkan bahwa bukti-bukti belum cukup kuat yang menyatakan bahwa DEHA merupakan zat yang karsinogenik.
DEHA biasanya digunakan di dalam plastik-plastik yang sering digunakan menyimpan barang-barang biasa bukan makanan dan minuman, dan sering digunakan pada plastik-plastik di laboratorium, dan para ahli mencurigai bahwa dalam penelitian tersebut terdapat kontaminasi DEHA dari plastik-plastik yang digunakan di sekitar lab kepada specimen yang digunakan.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, penggunaan botol plastik yang berulang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak dibersihkan secara steril yang dapat berakibat mengkomsumsi bakteri-bakteri pathogen.
Penggunaan botol plastik secara berulang hingga kini belum dibuktikan akan menyebabkan kanker, dan menurut badan FDA di Amerika penggunaan botol plastik yang berulang masih aman digunakan asal dibersihkan secara teratur dan baik.
Social Plugin