4 Cara Jokowi-Ahok bersihkan pelacuran dari Jakarta

Semua tahu Jakarta adalah kota Metropolitan. Mulai dari yang halal hingga yang haram bisa ditemukan di daerah ini dengan sangat mudah.

Siapa pun yang datang ke tempat ini tak akan kesulitan untuk mendapatkan apa yang dia cari. Apalagi yang berbau kegiatan 'senang-senang', Jakarta menyediakannya secara lengkap, mulai dari kafe, mal, taman rekreasi hingga yang sedikit terselubung seperti jasa plus-plus.

Ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai tempat khusus bagi mereka yang mencari hiburan beraroma syahwat, seperti di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat. Meski sudah berulang kali dirazia polisi, Satpol PP, hingga ormas tertentu, nyatanya tempat-tempat itu tetap eksis berdiri.

Gubernur Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak ingin prostitusi di Jakarta terus dibiarkan. Meski tak mudah dihilangkan, keduanya yakin suatu saat bisnis esek-esek itu bisa mulai dihilangkan.

Caranya, meminta Satpol PP tak hanya menertibkan Pekerja Seks Komersil (PSK) kaki lima. Satpol PP juga harus berani membasmi penyakit masyarakat agar tak terus dipelihara.

1. Razia PSK di hotel-hotel mewah

Kegiatan prostitusi di Jakarta luar biasa menjamurnya. Tinggal konsumen yang memilih, sanggup yang mahal dan murah.

Ahok tak meragukan kinerja anak buahnya di Satpol PP jika merazia Pekerja Seks Komersil (PSK) kelas bawahan. Tapi Ahok menantikan aksi Satpol PP yang lebih hebat lagi jika memang benar-benar ingin membereskan penyakit masyarakat itu dari Jakarta.

Ahok menyarankan, sudah saatnya Satpol PP juga menertibkan transaksi PSK di hotel-hotel mewah.

"Jangan cuma PSK tua kurang laku dikejar-kejar, tapi PSK di hotel yang muda cantik-cantik tidak tahu," kata Ahok.

2. Razia PSK pakai baju preman

Beberapa kali kegiatan penertiban petugas terendus oleh para PSK dan pengusaha bisnis esek. Alhasil, saat penjaringan dilakukan target yang didapat sedikit bahkan kadang tidak ada sama sekali.

Ahok memberikan tips penyamaran untuk petugas agar keberadaan mereka tak diketahui. Yakni melakukan pemantauan awal dengan baju bebas alias tak memakai seragam. Dengan begitu petugas dapat memantau terlebih dulu kondisi di lapangan sekaligus melihat cara hidup dan kerja mereka

"Datang saja tidak pakai seragam kita ingin tahu bagaimana mereka," kata Ahok.

3. Jangan takut nikahi PSK

Faktor ekonomi biasanya jadi alasan seseorang rela bekerja sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK). Apalagi kemajuan gaya hidup di Jakarta semakin tak terbendung.

Ahok yakin pada dasarnya setiap perempuan tidak ingin terjun ke profesi melayani nafsu hidung belang. Tapi lagi-lagi urusan perut, kebutuhan anak-anak dan gaya hidup mendorong orang-orang berbuat demikian.

Ahok berharap kaum pria tak memandang para PSK ini sebelah mata. Justru di matanya, pria sejati adalah pria yang bersedia merubah jalan hidup seorang wanita menjadi lebih baik.

"Datang saja tidak pakai seragam kita ingin tahu bagaimana mereka. Syukur yang bujang mau nikah dengan mantan PSK, itu pahala melindungi mereka," kelakar Ahok.
 

4. Lakukan sidak rutin ke spa mesum

Bisnis prostitusi di Jakarta bermacam-macam, salah satunya pijat dan spa. Dari awal, bisnis seperti ini awalnya menjanjikan pijatan dan spa yang menyegarkan tubuh. Tapi di dalamnya terjadi malah transaksi yang berujung ke kegiatan plus-plus.

Jokowi dan Ahok sepakat tempat-tempat seperti ini tak boleh dipelihara. Oleh karena itu dia akan mengadakan sidak rutin.

"Saya lihat dulu kondisi di lapangan seperti apa, baru nanti menindak," kata Jokowi.

Jokowi berjanji tidak akan membiarkan masalah ini. Dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membereskan bisnis mesum terselubung itu.

"Nanti akan koordinasi dengan dinas sosial soal-soal seperti itu (tempat prostitusi terselubung)," janji Jokowi.
 

Jangan Cuma Dilihat Dong, Di Komen Juga Ya!!!