Inilah Penyebab Anda Susah Naik Gaji


10. Tidak layak naik
Mengharap gaji naik, tetapi tidak diiringi dengan kinerja yang baik dan loyalitas terhadap perusahaan, ini artinya kita belum layak untuk naik gaji. Jadi terima saja kenyataannya karena kita memang belum layak untuk mendapat gaji yang lebih dari sebelumnya.

9. Membuang kesempatan
Perusahaan sudah membuka kesempatan untuk peningkatan karir yang berdampak pada kenaikan gaji kita, tetapi kesempatan tersebut lewat begitu saja tanpa ada usaha untuk meraihnya. Mengapa begitu? Mungkin karena kita sudah nyaman di zona aman atau belum terlalu siap untuk menjawab tantangan perusahaan.

8. Tidak memenuhi kompetensi
Jika kompetensi kita yang begitu-begitu saja tanpa ada peningkatan dan potensi yang mumpuni, rasanya sulit untuk mengharap ada rupiah lebih yang masuk ke dalam rekening gaji bulanan kita. Setiap perusahaan pasti mengharapkan pegawai yang kreatif, penuh ide, aktif dan pribadi yang dinamis. Perusahaan menyenangi orang-orang seperti ini dan biasanya memberi credit lebih yang berdampak pada kenaikan gaji kita.

7. Bekerja setengah hati
Melakukan pekerjaan dengan setengah hati dan kurang menyenangi pekerjaan, kurang iklas dengan pekerjaan kita dapat berdampak tidak maksimal dalam bekerja dan kurang dapat melakukan yang terbaik bagi pekerjaan kita. Kenali dan cintai pekerjaan kita (pekerjaan yang halal tentunya) dan yakin apapun itu akan memberi manfaat bagi kehidupan kita akan memberi dampak positif tidak hanya kenaikan gaji tetapi juga ketenangan jiwa.

6. Menempuh cara-cara yang kotor
Bekerja tidak hanya semata-mata mendapat uang, tetapi banyak tanggung jawab yang termuat di dalamnya, terhadap Tuhan, keluarga, orang tua dan termasuk nama baik kita. Menempuh cara-cara yang kotor dan tidak baik untuk mendongkrak gaji kita, seperti menjilat, terlihat rajin jika ada boss, mengambil ide rekan sekantor, menjatuhkan teman, korupsi dan cara-cara yang tidak sehat lainnya beresiko untuk pekerjaan kita. Alih-alih mendapat kenaikan gaji, tindakan tersebut beresiko pada karir kita bahkan kita dapat kehilangan pekerjaan dan nama baik kita.

5. Selalu mengeluh
Selalu mengeluhkan gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berharap ada kenaikan gaji dari perusahaan tanpa diiringi kualitas diri nampaknya bagaikan jauh api dari panggang. Selalu mengeluh tentang kesulitan hidup tidak akan menyelesaikan masalah. Hidup memang susah tetapi tidak harus dikeluhkan setiap hari, daripada mengeluh lebih baik cari kekurangan yang ada dalam diri kita dan berusaha memperbaikinya. Terlebih lagi jika mengeluh langsung kepada boss atau menceramahi boss, bukannya mendapat simpati, tindakan ini mengakibatkan boss enggan menaikkan gaji kita.

4. Kurang promosi
Anda adalah seorang yang berpotensi, memiliki kemampuan di atas rata-rata teman sekantor anda dan layak untuk dipromosikan serta layak mendapat kenaikan gaji dan lain sebagainya. Namun kesempatan tersebut tidak kunjung datang, mungkin saja anda kurang mempromosikan diri anda, mungkin anda seorang yang pemalu, tidak percaya diri padahal memiliki potensi. Mulai sekarang cobalah untuk membuang jauh-jauh sifat yang merugikan. Tampillah dengan sewajar mungkin, tunjukkan kemampuan anda tanpa bermaksud me”lebay”kan diri anda, utarakan ide-ide segar anda pada atasan, promosikan diri anda sendiri selama kemampuan anda dapat dipertanggung jawabkan. Jemputlah bola sebelum bola tersebut diambil oleh lawan.

3. Kurang mengenali perusahaan
Kurang mengenali kondisi perusahaan atau menutup mata dengan keadaan perusahaan, misalnya bekerja pada perusahaan kecil dengan omset pendapatan yang tidak luar biasa, atau tidak memiliki jenjang karir, rasanya terlalu berlebihan untuk mendapat kenaikan gaji. Jika kita sudah bekerja mati-matian tetapi gaji tidak seperti apa yang diharapkan maka anda bekerja pada perusahaan yang salah. Jika memungkinkan cari perusahaan lain, jika tidak cobalah berdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan.

2. Terlalu terburu-buru
Meminta kenaikan gaji dengan terburu-buru dan tidak melihat kondisi perusahaan bukanlah langkah yang tepat. Jika kita merasa sudah merasa memberi lebih kepada perusahaan dan sudah saatnya kita meminta hak kita adalah sesuatu yang wajar dan boleh-boleh saja. Namun kita juga harus memperhatikan keuangan perusahaan. Apakah keuangan perusahaan berada dalam keadaan stabil? Jika tidak, ini bukanlah waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji. Atau meminta kenaikan gaji disaat anda baru bekerja seumur jagung.

1. Peraturan yang lemah
Peraturan atau undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan sangat lemah dan kurang berpihak pada karyawan atau pekerja, termasuk soal upah dan gaji. Ada beberapa UU ketenagakerjaan yang menyangkut soal outsourcing dan perjanjian kerja yang merugikan para pekerja. Mungkin saja ada kenaikan pada gaji kita, namun gaji tersebut harus di”bagi” lagi dengan pihak ketiga (outsourcing) yang seharusnya adalah hak para pekerja. Jika sudah begini kita hanya bisa berharap pemerintah agar merevisi undang-undang yang memihak kepada para pekerja.