Kami hidup di dunia yang tak sempurna. Saat pagi memaksa kami pergi sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas. Guru-guru bagai diktator meneror kami agar menanam pohon masa depan yang seragam-disirami hapalan dan dipupuki ujian yang membuat kami ketakutan.
Kamilah anak-anak sampah, seperti kta tuan dan puan pemerhati pendidikan, tak punya masa depan! maka kami ledakkan amarah dan kesedihan kami di jalanan, jadi tawuran atau perkelahian. Kami pecahkan jerawat batu pubertas kami dengan adegan-adegan telanjang di depan kamera atau di tempat-tempat gelap yang rahasia. Kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba.
Tapi di mana para orangtua saat kami rindu kasih sayang mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Di mana pemerintah, penegak hukum dan pemuka agama? Kenapa pelajaran moral tak pernah sungguh-sungguh kami dapatkan dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa kami bisa menangis? Di dada siapa kami bisa menemukan rasa bangga dan rasa percaya?
Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang direnggut. direbut, diringkas dan diringkus, kami menyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan pengkhianatan terhadap hak-hak kami-baik sebagai anak-anak maupun sebagai manusia
SOS. Save Our Soul !
9 kebohongan guru:
"Something has gone very wrong with our school"-Hiroshi Yoshimoto-
1.Kami disini untuk membantumu memahami pelajaran. Kenyataannya : kami di sini untuk memaksamau menghafalkan pelajaran. Jika kamu tidak bisa, kami akan menghukummu atau tidak meluluskanmu dalam ujian.
2.Kamu akan punya waktu untuk sampai ke kelasmu sebelum bel berbunyi. Kenyataannya : pelajaran-pelajaran disampaikan dengan waktu yang tak pernah mencukupi. Beberapa guru memaksa kami untuk mengurangi waktu istirahat dan kami tak punya pilihan lain. Guru selanjutnya kemudian tak mau mengerti bahwa waktu istirahat kami berkurang karena dipotong jam pelajaran sebelumnya, kami harus ke kelas berikutnya tepat pada waktunya.
3.Seragam sekolah dimaksudkan untuk menghindari deskriminasi. Kenyataannya : Kami tetap terdeskriminasi. Murid mu masih bisa dibedakan berdasarkan kelas sosialnya masing-masing. mungkin kami memakai seragam yang sama, tetapi kami tetap berlomba-lomba untuk terlihar yang paling kaya atau yang paling miskin melalui sepatu, handphone, atau lainnya. Bahkan sepeda motor dan mobil.
4.Kalian harus menguasai semua pelajaran, itu penting untuk masa depan. Kenyataannya : hampir tidak ada satupun guru yang menguasai semua pelajaran, kan? kalau tidak percaya tanyalah guru Geografi?kecil kemungkinan dia menguasai Fisika dan Matematika. Ajak guru sejarah mengikuti pelajaran olah rag, nilainya belum tentu sebaik temanmu yang jago olah raga. Di dunia nyata, tak ada satupun pekerjaan yang membutuhkan semua kemampuan, semua nilai baik dalam semua pelajaran! Di dunia kerja jika kamu mengetahi semuanya, itu sama saja kamu tidak memahami semuanya. Setiap orang memiliki kecerdasan masing-masing, unik dan berbeda, sekolah berusaha menyeragamkan sambil menganggap yang cerdas hanya mereka yang pandai menghafal.
5.Merokaak baik untuk kesehatan dan tidak diperbolehkan di sekolah. Kenyataannya : Guru olah raga merokok di kantin dan memesan kopi hitam pada penjaganya. kepala sekolah merokok di ruangannya sendiri. Kami merokok sembunyi-sembunyi dimana saja , termasuk di toilet sekolah.
6.Kalian adalah angkatan terburuk sepanjang sekolah ini berdiri. Kenyataannya : Kalimat itu diucapkan hampir setiap tahun pada semua angkatan. Tidak ada angkatan yang baik diantara kami.
7.Lebih dari kalian,guru-guru berharap agar kalian sukses dalam ujian nasional. Kenyataannya : Mereka takut ditegur kepala sekolah atau kementrian pendidikan jika salah satu diantara kami tak lulus dalam ujian, Mereka dianggap tak becus mengajar.
8.Guru BK selalu ada untuk mendengarkan. Kenyataannya : Mereka ingin didengarkan. Jika di panggil ke ruangannya, mereka akan memarahi kita dan berteriak : "Dengarkan Saya!"
9.Kami tidak membutuhkan uang kalian. Kenyataannya : Setiap kali membangun ruangan baru , keuangan gedung dibebankan pada SPP bulanan kami.LKS dijual setiap semester dan kami wajib membelinya. Buku-buku teks pelajaran ditentukan agar seragam, membeli langsung dari guru lebih baik karena akan mendapatkan diskon dan namanya dicatat di list khusus yang entah berfungsi untuk apa.
"Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar. Dan murid bukan kerbau"- Soe Hok Gie (1942-1969)"
Social Plugin