NEW JERSEY, KOMPAS.com - Ikan teri memang berukuran kecil. Namun, studi
membuktikan bahwa ikan ini turut berperan melawan perubahan iklim. Fese
ikan teri membantu menyimpan karbon.
Grace Saba dari Rutgers University di New Jersey dan Deborah Steinberg
dari Virginia Institute of Marine Science, berdasarkan studinya
menuturkan, teri memakan ganggang. Feses sisa pencernaan mendendap
dengan cepat di lautan dan membawa karbon.
"Pelet feses dari permukaan bisa bergerak mengendap ke bawah dengan
kecepatan hingga 1600 kaki (487 meter) dalam waktu kurang dari sehari
selama studi," kata Saba.
Berdasarkan studi, seperti diberitakan Discovery, Jumat (12/10/2012), setiap feses menyimpan karbon hingga 22 mikrogram.
"Dua puluh mikrogram mungkin tak terlihat banyak. Tapi jika Anda
mengalikannya dengan jumlah ikan dan feses yang mungkin ada di wilayah
kaya nutrisi, jumlahnya akan cukup besar," papar Steinberg.
Dan memang, sebanyak 251 miligram feses per meter persegi mengendap setiap harinya.
"Penemuan kami menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu,feses ikan dapat
mengirim material dari permukaan ke kedalaman, dan melakukannya dengan
cepat," ungkap Saba.
Ikan teri bukan satu-satunya jenis ikan yang membantu melawan perubahan
iklim. Dalam spektrum ukuran yang berbeda, paus sperma juga
melakukannya.
Kotoran paus memberi makan flora mikro di permukaan, fitoplankton.
Fitoplankton yang mati akan mengendap ke dasar lautan membawa serta
karbon dioksida yang diserapnya. Jumlah karbon diokdida yang diserap
lewat proses ini bisa mencapai 2 juta ton per tahun.
Diketahui, konsentrasi karbon dioksida yang meningkat di atmosfer
berpengaruh pada perubahan iklim. Dengan banyaknya karbon dioksida yang
diserap, perubahan iklim bisa dilawan.
Sumber
Social Plugin