Sejak mengetahui putrinya, Alida
Knobloch, mengalami penyakit paru-paru langka, dua tahun lalu, pasangan
Aaron-Debbie Knobloch harus mencari cara bagaimana menjaga anaknya bisa
terus menjalani hidup sebaik-baiknya.
Ketika dokter menyatakan agar Alida terus membaik, napasnya harus dibantu dengan oksigen buatan setiap waktu. Artinya, napas Alida akan tergantung tabung oksigen berukuran 3 kilogram.Saat masih belajar berjalan, orangtuanya bisa mengakali kebutuhan Alida dengan menggantungkan tabung oksigen pada baby walker buatan.
Namun, ketika si bayi tumbuh besar dan bisa berjalan sendiri, baby walker milik Alida yang kini berusia 3 tahun sudah tak lagi muat. Mereka harus mencari cara lain untuk membantu Alida membawa tanki oksigennya.
Suatu waktu, Aaron melihat tayangan televisi mengenai anjing yang dilatih untuk membantu majikannya. Keluarga ini akhirnya mendapatkan Mr Gibbs, anjing jenis golden doodle yang dilatih khusus untuk selalu menemani Alida setiap saat.
Penyakit Alida mulai diketahui ketika Alida yang terlahir prematur itu mencapai usia 6 bulan. Kala itu, Alida terlihat kesulitan untuk bernapas yang akhirnya membuat jantungnya tidak berdetak semestinya, kadang pula, napasnya mendadak menderu.
Baru ketika Alida mencapai usia 8 bulan keluarganya mendapat keterangan mengenai penyakit yang diderita Alida. Ia menderita penyakit paru-paru yang cukup langka, bernama neuroendocrine cell hyperplasia of infancy (NEHI). Penyakit ini membuat tubuh mungil Alida tidak bisa mendapatkan cukup oksigen dari udara yang ia hirup.
Menurut Children’s Interstitial and Diffuse Lung Disease Foundation (chILD), kondisi ini baru ditemukan sekitar 7 tahun lalu, dan sudah ada 500 kasus yang dilaporkan.
Menurut spesialis NEHI, dr Megan Dishop dari Children’s Hospital Colorado, belum ada yang bisa mengetahui penyebab penyakit ini.
Dengan bantuan oksigen buatan, anak dengan kondisi ini bisa menjaga kesehatannya sambil menjalani kehidupan sehari-hari.
Mr Gibbs dilatih di sebuah pelatih anjing khusus di Loganville, California, AS. Ia baru saja selesai dilatih oleh pemilik awalnya, Ashleigh Kinsleigh saat keluarga Knobloch menghampirinya.
“Begitu pertama kali bertemu Mr Gibbs, Alida terlihat langsung akrab, padahal orangtuanya belum yakin ingin mencari anjing jenis apa,” kata Kinsleigh, dikutip dari Today.com.
Mr Gibbs diberikan latihan tambahan khusus untuk Alida. Ia diajari duduk di bawah meja saat berada di restoran. Mr Gibbs pun harus bisa menahan diri untuk tidak bermain dengan binatang kecil apa pun saat bersama Alida. Ia harus selalu berada dekat si gadis kecil setiap saat dan mengabaikan hal-hal yang bisa membuatnya pergi dari Alida.
Mr Gibbs pun diberikan kantung khusus untuk menggendong tanki oksigen
di pundaknya setiap waktu. “Tugasnya sekarang adalah untuk selalu
bersama Alida kapan pun dan ke mana pun,” kata Kinsleigh yang
menambahkan, tugas melatih Mr Gibbs cukup berat karena biasanya anjing
latih khusus seperti ini menemani majikan yang berusia di atas 5 tahun,
sementara Alida masih 3 tahun.Ketika dokter menyatakan agar Alida terus membaik, napasnya harus dibantu dengan oksigen buatan setiap waktu. Artinya, napas Alida akan tergantung tabung oksigen berukuran 3 kilogram.Saat masih belajar berjalan, orangtuanya bisa mengakali kebutuhan Alida dengan menggantungkan tabung oksigen pada baby walker buatan.
Namun, ketika si bayi tumbuh besar dan bisa berjalan sendiri, baby walker milik Alida yang kini berusia 3 tahun sudah tak lagi muat. Mereka harus mencari cara lain untuk membantu Alida membawa tanki oksigennya.
Suatu waktu, Aaron melihat tayangan televisi mengenai anjing yang dilatih untuk membantu majikannya. Keluarga ini akhirnya mendapatkan Mr Gibbs, anjing jenis golden doodle yang dilatih khusus untuk selalu menemani Alida setiap saat.
Penyakit Alida mulai diketahui ketika Alida yang terlahir prematur itu mencapai usia 6 bulan. Kala itu, Alida terlihat kesulitan untuk bernapas yang akhirnya membuat jantungnya tidak berdetak semestinya, kadang pula, napasnya mendadak menderu.
Baru ketika Alida mencapai usia 8 bulan keluarganya mendapat keterangan mengenai penyakit yang diderita Alida. Ia menderita penyakit paru-paru yang cukup langka, bernama neuroendocrine cell hyperplasia of infancy (NEHI). Penyakit ini membuat tubuh mungil Alida tidak bisa mendapatkan cukup oksigen dari udara yang ia hirup.
Menurut Children’s Interstitial and Diffuse Lung Disease Foundation (chILD), kondisi ini baru ditemukan sekitar 7 tahun lalu, dan sudah ada 500 kasus yang dilaporkan.
Menurut spesialis NEHI, dr Megan Dishop dari Children’s Hospital Colorado, belum ada yang bisa mengetahui penyebab penyakit ini.
Dengan bantuan oksigen buatan, anak dengan kondisi ini bisa menjaga kesehatannya sambil menjalani kehidupan sehari-hari.
Mr Gibbs dilatih di sebuah pelatih anjing khusus di Loganville, California, AS. Ia baru saja selesai dilatih oleh pemilik awalnya, Ashleigh Kinsleigh saat keluarga Knobloch menghampirinya.
“Begitu pertama kali bertemu Mr Gibbs, Alida terlihat langsung akrab, padahal orangtuanya belum yakin ingin mencari anjing jenis apa,” kata Kinsleigh, dikutip dari Today.com.
Mr Gibbs diberikan latihan tambahan khusus untuk Alida. Ia diajari duduk di bawah meja saat berada di restoran. Mr Gibbs pun harus bisa menahan diri untuk tidak bermain dengan binatang kecil apa pun saat bersama Alida. Ia harus selalu berada dekat si gadis kecil setiap saat dan mengabaikan hal-hal yang bisa membuatnya pergi dari Alida.
Keluarga Alida berharap, dengan belajar ditemani Mr Gibbs setiap hari sejak dini, ketika Alida masuk usia sekolah, mereka sudah bisa lebih mudah berinteraksi dan terjalin kedekatan.
Menurut para ahli, kebanyakan anak yang mengalami NEHI akan membaik seiring waktu, atau setidaknya tidak harus bergantung kepada tanki oksigen lagi. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit ini.
Social Plugin