Klub malam atau bar sering dijadikan tempat untuk melepaskan stres. Tapi sayangnya, tempat ini biasanya dipenuhi oleh asap rokok yang bisa merusak sperma, bahkan pada orang yang tidak merokok sekali pun.
Para ahli menuturkan menghisap udara yang penuh dengan asap rokok di sebuah bar atau klub malam berisiko menyebabkan kerusakan DNA dari sperma sehingga menurunkan kesuburan.
Dalam sebuah studi baru yang menggunakan hewan percobaan menunjukkan tikus yang berada di ruang yang penuh dengan asap rokok mengalami kerusakan DNA pada spermanya dan jika diteruskan bisa menyebabkan mutasi pada bayi tikus.
Pada studi ini asap tembakau ditembakkan secara langsung ke dalam kandang binatang selama 2 minggu dan membiarkan binatang ini menghirup selama 20-90 menit per hari. Setelah itu sperma dari binatang ini diuji di laboratorium.
"Didapatkan peningkatan kelainan pada jumlah dan struktur dari kromosom di DNA spermanya," ujar Olivia Caron, juru bicara dari Health Canada, seperti dikutip dari Menshealth, Senin (2/4/2012).
Caron menuturkan ada lebih dari 4.000 bahan kimia yang bisa dihirup oleh perokok pasif dan 70 diantara diketahui bisa menyebabkan kanker dan mampu memicu terjadinya kerusakan genetik.
Pada manusia rokok bisa menyebabkan kualitas sperma yang rendah dan mempengaruhi kesuburan. Para peneliti mengungkapkan data ini ada kemungkinan juga memiliki konsekuensi yang sama pada manusia.
Ketika seseorang mengunjungi club malam atau bar, maka asap rokok akan sangat mudah ditemui. Jika laki-laki sering mengunjungi tempat ini, maka ia sudah tentu menjadi perokok pasif dan lama kelamaan bisa merusak spermanya.
Untuk itu jika memang sperma yang dimiliki tak ingin rusak, sebaiknya hindari asap rokok, mengonsumsi pola makan yang tepat serta rajin berolahraga. Larry Lipshultz, MD ahli urologi menuturkan ketiga hal tersebut adalah cara penting untuk melindungi kesuburan.
Para ahli menuturkan menghisap udara yang penuh dengan asap rokok di sebuah bar atau klub malam berisiko menyebabkan kerusakan DNA dari sperma sehingga menurunkan kesuburan.
Dalam sebuah studi baru yang menggunakan hewan percobaan menunjukkan tikus yang berada di ruang yang penuh dengan asap rokok mengalami kerusakan DNA pada spermanya dan jika diteruskan bisa menyebabkan mutasi pada bayi tikus.
Pada studi ini asap tembakau ditembakkan secara langsung ke dalam kandang binatang selama 2 minggu dan membiarkan binatang ini menghirup selama 20-90 menit per hari. Setelah itu sperma dari binatang ini diuji di laboratorium.
"Didapatkan peningkatan kelainan pada jumlah dan struktur dari kromosom di DNA spermanya," ujar Olivia Caron, juru bicara dari Health Canada, seperti dikutip dari Menshealth, Senin (2/4/2012).
Caron menuturkan ada lebih dari 4.000 bahan kimia yang bisa dihirup oleh perokok pasif dan 70 diantara diketahui bisa menyebabkan kanker dan mampu memicu terjadinya kerusakan genetik.
Pada manusia rokok bisa menyebabkan kualitas sperma yang rendah dan mempengaruhi kesuburan. Para peneliti mengungkapkan data ini ada kemungkinan juga memiliki konsekuensi yang sama pada manusia.
Ketika seseorang mengunjungi club malam atau bar, maka asap rokok akan sangat mudah ditemui. Jika laki-laki sering mengunjungi tempat ini, maka ia sudah tentu menjadi perokok pasif dan lama kelamaan bisa merusak spermanya.
Untuk itu jika memang sperma yang dimiliki tak ingin rusak, sebaiknya hindari asap rokok, mengonsumsi pola makan yang tepat serta rajin berolahraga. Larry Lipshultz, MD ahli urologi menuturkan ketiga hal tersebut adalah cara penting untuk melindungi kesuburan.
Social Plugin