Ekonomi yang ramah lingkungan memerlukan infrastruktur guna mendukung praktik ekonomi yang berkelanjutan.
Berikut adalah lima bentuk investasi yang mendukung peralihan dan perkembangan ke ekonomi yang ramah alam.
Masing-masing negara memiliki potensi yang berbeda. Memenuhi kelima syarat infrastruktur di bawah ini akan menjadi landasan ideal sebuah ekonomi yang berkelanjutan.
Energi bersih.
Sebuah ekonomi yang ramah lingkungan akan terus mencari peluang untuk memromosikan dan berinvestasi di energi bersih, energi yang ramah lingkungan, guna menjawab kebutuhan energi yang terus meningkat.
Pada praktiknya, peralihan ke energi bersih akan bisa mengurangi biaya energi pada saat yang sama mengatasi masalah perubahan iklim yang dipicu salah satunya oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Investasi ke energi bersih juga membuka peluang pengembangan energi baru dan terbarukan. Upaya menciptakan akses energi untuk semua bisa dilakukan melalui reformasi, peningkatan kapasitas dan tata kelola sektor energi yang lebih baik.
Kota yang layak ditinggali.
Menciptakan kota yang aman dan layak ditinggali membawa manfaat besar saat urbanisasi terus meningkat.
Hal ini bisa diwujudkan dengan merancang kota secara terintegrasi yang mampu memberikan akses atas air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak; memerbaiki pengelolaan limbah dan infrastruktur; menghemat energi baik di perumahan maupun gedung-gedung komersial; mengurangi risiko dan meningkatkan daya tahan wilayah perkotaan terhadap perubahan iklim.
Sistem transportasi hijau.
Merencanakan sistem tranportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi isu penting dalam tata kelola perkotaan.
Insfratruktur transportasi di perkotaan – menurut laporan ADB, UNEP dan ESCAP yang berjudul Green Growth, Resources and Resilience Environmental Sustainability in Asia and the Pacific – tidak akan bisa menampung jumlah kendaraan pribadi berapapun kapasitas infrastruktur yang disediakan.
Kemacetan dan masalah polusi akan terus merugikan ekonomi nasional dan merongrong Pendapatan Domestik Bruto suatu negara.
Beralih ke sistem transportasi hijau yang hemat energi dan berkelanjutan (contoh, kereta, bis kota dan kendaraan tanpa motor) akan memberikan manfaat besar bagi penduduk perkotaan.
Investasi harus difokuskan pada sistem transportasi yang bersih, rendah karbon, aman, efisien, mudah diakses, tahan segala cuaca, dan terjangkau oleh masyarakat.
Untuk mewujudkannya, diperlukan perencanaan dan kebijakan transportasi yang menyeluruh yang mendukung pembangunan dan ekonomi perkotaan.
Air dan sanitasi.
Tata kelola air dan sanitasi memerlukan perbaikan saat permintaan air terus meningkat. Yang harus dilakukan adalah memberikan akses atas air dan sanitasi yang bisa layak dan terjangkau tanpa melupakan ancaman perubahan iklim dan bencana alam.
Upaya menjaga kualitas air tanah (groundwater) dan air permukaan (surface water) melalui konservasi dan tata kelola sumber air yang terintegrasi menjadi sebuah keharusan.
Irigasi Pertanian.
Pertanian adalah sektor yang paling banyak mengonsumsi air. Untuk mengatasinya diperlukan sebuah sistem pertanian yang ramah lingkungan dan efisien yang tidak hanya bisa mengurangi penggunaan air, namun juga bisa mencegah pemakaian bahan kimia, energi dan sumber daya lain secara berlebihan.
Social Plugin